TRADISI NUJUH BULAN PADA MASYARAKAT MUSLIM MELAYU KABUPATEN MELAWI

Buhori Buhori, Hanna Yulia, Velly Pranika Sari

Abstract


One of the customs commonly practiced by Malay tribes, especially Malay tribes in Melawi Regency is seventh month’s ritual or in local language called Nujuh Bulan. Based on the results of studies in the field, it can be concluded that: 1) This tradition is a ceremony performed by the owner as a form of gratitude towards Allah SWT for the first pregnancy of a wife; 2) Seven Months are usually performed at the gestational age of a woman of sixteen weeks or twenty-eight weeks; 3) This event is usually carried out by giving prayers to Allah SWT and alms that will be given to invited guests, which are attended by orphans, neighbors, and closest families.

Salah satu adat istiadat yang biasa dilakukan oleh suku Melayu khususnya suku Melayu yang ada di Kabupatan Melawi adalah tujuh bulanan atau dalam bahasa setempat disebut Nujuh Bulan. Berdasarkan hasil kajian di lapangan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Tradisi ini merupakan upacara yang dilakukan oleh empunya hajat sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah SWT atas kehamilan pertama seorang istri; 2) Nujuh Bulan biasanya dilakukan saat usia kehamilan seorang wanita berumur enam belas minggu atau dua puluh delapan minggu; 3) Acara ini biasanya dilakukan dengan cara memanjatkan do’a-do’a kepada Allah SWT dan sedekah yang akan diberikan kepada tamu undangan, yang dihadiri oleh anak-anak yatim, tetangga sekitar, dan keluarga terdekat.

Full Text:

PDF

References


Ahmad Baso, Islam Nusantara, Ijtihad Jenius & Ijma` Ulama Indonesia. Jilid I, (Tangerang: Pustaka Afid, 2015).

Al-Qur’an dan terjemahan, Al-Hikmah (Bandung: Penerbit Diponegoro, 2008).

Buhori, Islam dan Tradisi Lokal di Nusantara, (Pontianak: Jurnal Al-Maslahah IAIN Pontianak, 2017) Vol 13, No. 2.

Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2008).

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008).

Ibn al-Jauzi, Manaqib al-Imam Ahmad bin Hanbal, (Maktabah Syamilah Ishdar 2).

Muhammad Husein al-Jizani, Ma`alimu Ushul al-Fiqh `inda Ahlis Sunnah wal Jama`ah, (Maktabah Syamilah, Ishdar 2)

Muslim A. Kadir, Dasar-Dasar Keberagamaan Dalam Islam, (Yoyakarta: PustakaPelajar, 2011).

Riyadh bin Mansur al-Akholifi, Al-Mihhaj fi `ilmil Qowa`id alFiqhiyyah, Juz 1 (Maktabah Syamilah, Isdor Tsnai).

Siradjuddin Abbas, 40 Masalah Agama 3, (Jakarta: Pustaka Tarbiyah Baru, 2012).




DOI: https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v12i1.990

DOI (PDF): https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v12i1.990.g553

Article Metrics

Abstract view : 8477 times
PDF - 13058 times

Article Metrics

Abstract view : 8477 times
PDF - 13058 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Al-Hikmah

License URL: http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah

Creative Commons License
Al-Hikmah by http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.