MENGELOLA KERUKUNAN ETNIS BERBASIS KEARIFAN LOKAL: BELAJAR DARI MASYARAKAT KOTA SINGKAWANG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana “Orang Singkawang” mengelola kerukunan etnis dengan menggunakan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif atas fenomena merawat kerukunan masyarakat pluralis di Kota Singkawang. Mereka berhasil merawat kerukunan masyarakatnya dengan cara: 1) “Orang Singkawang” berhasil merawat kerukunan karena diikat oleh identitas; 2) Adanya sebuah gagasan baru tentang model merawat kerukunan, yang lahir lewat proses sosial pada “orang Singkawang” di Kota Singkawang, seperti melalui gerakan sosial dan damai sebagai garis perjuangan dalam merawat kerukunan; 3) “Orang Singkawang” mampu dan cerdas dalam membaca sosio-geografi Kota Singkawang, sehingga Singkawang ditetapkan sebagai homebase pengelolaan keragaman etnis. Tulisan ini menyimpulkan bahwa keberhasilan “orang Singkawang” mengelola kerukunan di Kota Singkawang bersumber dari kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kekuatan lokal, baik yang melekat pada “orang Singkawang” maupun kekuatan lokal yang ada di Kota Singkawang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alqadrie, 2015, “Keberagaman atau Pluralisme dan Multikulturalisme dalam Pembinaan Kerukunan Umat Beragama hal 1-19 (dalam Alqadri Kalimantan dan Kalimantan Barat: Potensi, Fenomena dan Dinamika Sosial, Budaya dan Politik dan Tantangan Kedepan Jilid 2) Pontianak: Top Indonesia.
Ansar, dkk. 2001, Kabupaten Sambas: Sejarah Kesultanan dan Pemerintahan Daerah, Dinas Pariwisata PEMDA Kabupaten Sambas
Ansar, dkk. 2001. Kabupaten Sambas: Sejarah Kesultanan dan Pemerintahan Daerah, Dinas Pariwisata PEMDA Kabupaten Sambas.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang, Kota Singkawang dalam Angka Tahun 2012, Kota Singkawang 2014.
Bahtiar (2005), Harmoni dan Konflik Dalam Masyarakat Majemuk (Studi tentang Pluralisme di Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta), Tesis, Universitas Gadjah Mada.
https://republika.co.id/berita/qbc097320/opini-media-rasisme-as-vs-hindu-muslim-india-apakah-sama.
Huntington, Samuel P., 2004, Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia,Yogyakarta: Qalam.
Munawar, 2017. Gaya Orang Singkawang Merawat Kerukunan, Pontianak: IAIN Pontianak Pres.
Parsudi, Suparlan. 1999. Konflik Sosial dan Alternatif Pemecahannya, Indonesian Journal of Social and Cultural Anthropology, TH XXXIII No.59, Jakarta: FISIP UI.
Parsudi, Suparlan. 1999. Konflik Sosial dan Alternatif Pemecahannya, Indonesian Journal of Social and Cultural Anthropology, XXXIII (59).
Rahman, Ansar, dkk. 2001. Kabupaten Sambas: Sejarah Kesultanan dan Pemerintahan, Singkawang: Pemda Kota Singkawang.
Rahmawati, Neni Puji Nur. 2004. Sejarah Kota Singkawang, Pontianak: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak.
Tanggok, M. Ikhsan, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, Jakarta, Pelita Kebajikan.
Tri Haryanto, Joko, 2012, Interaksi dan Harmoni Umat Beragama, Balitbang Agama Semarang.
DOI: https://doi.org/10.24260/jhjd.v14i1.1792
Article Metrics
Abstract view : 1120 timesPDF - 949 times
Article Metrics
Abstract view : 1120 timesPDF - 949 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Al-Hikmah by http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.