STRATEGI PENGEMASAN PESAN DAKWAH MELALUI BAHASA VERBAL DAN NON VERBAL DALAM FILM “KURANG DUA ONS”

Nurmy Abdullah Renre, Samsul Hidayat, Meta Ratih

Abstract


Film is a universal media which can be used for various purposes, one of them is as a propaganda media as presented in the Film "Kurang Dua Ons". This article applied descriptive method through a qualitative approach with primary data sources in the form of interviews with film directors, film observation and audio-visual, as well as documentation. While secondary data sources include document records, interviews with other relevant parts of this film, books, journals and supporting documents. Then the data analyzed by collecting, reducing, classifying and displaying data. The results showed that the strategy of determining the message of da’wah and the selection of ideas through several ways namely observation, theme adjustment, determining the purpose of filmmaking, main characters analysis, segmentation and re-observation, the strategy of packaging the message of da’wah into the film scenario were by characterizing the characters, determining the sequence of scenes and the purpose of communication and the packaging strategy of da’wah messages to audio visual or verbal and non-verbal forms through angles, lighting, shooting techniques and settings according to direct from the director.

Keywords: Strategy, Da'wah Message, Verbal and Non-Verbal Languages, Kurang Dua Ons Film.

Film adalah sebuah media universal yang dapat digunakan dalam berbagai tujuan, salah satunya sebagai media propaganda seperti yang ditunjukkan dalam Film “Kurang Dua Ons”. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji strategi menentukan pesan dakwah dan ide cerita, strategi pengemasan pesan dakwah ke dalam skenario film dan pengemasan audio visual (bahasa verbal dan non-verbal) dalam Film “Kurang Dua Ons”. Artikel ini menggunakan metode deskrptif dengan pendekatan kualitatif dengan data primer berupa hasil interview dengan Sutradara, observasi terhadap film dan audio visualnya, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder berupa dokumen rekaman, wawancara dengan pihak terkait lainnya dalam film ini, buku, jurnal dan dokumen pendukung. Data tersebut kemudian dianalisis dengan melakukan data collection, reducing, classification, dan display. Pada kesimpulan terlihat bahwa stategi pengemasan dakwah dan penentuan ide cerita dilakukan melalui observasi, penentuan tema, penentuan tujuan pembuatan film, analisis tokoh utama, penentuan segmentasi, dan observasi lebih mendalam. Strategi pengemasan pesan dakwah ke dalam skenario film dilakukan dengan karakterisasi tokoh, penentuan scene dan tujuan komunikasi serta strategi pengemasan pesan dakwahnya ke dalam audio visual bahasa verbal dan non verbal menggunakan angle, pencahayaan, teknik pengambilan gambar dan setting sesuai arahan Sutradara.

Kata kunci:Strategi, Pesan Dakwah, Bahasa Verbal dan Non-Verbal, Film Kurang Dua Ons.

Keywords


Strategy, Da'wah Message, Verbal and Non-Verbal Languages, Kurang Dua Ons Film.

Full Text:

PDF

References


Al Adawi, Muhammad Ahmad. 2002. Pedoman Juru Dakwah. Penerjemah Ahmad Sunarto. Jakarta: Pustaka Amani.

Alamsyah. 2012. Perspektif Dakwah Melalui Film. Jurnal Dakwah Tabligh. Volume 13 (1): 197-210.

Amin, Samsul Munir. 2008. Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Amura. 1989. Perfilman Indonesia dalam Era Baru. Jakarta: Penerbit Lembaga Komunikasi.

Anisti. 2017. Komunikasi Media Film Wonderful Life. Jurnal Komunikasi. Volume 8 (1) : 33- 39.

Anshari.1993. Pemahaman dan Pengamalan Dakwah. Surabaya: Al-Ikhlas.

Anwar, Arifin. 2011.Dakwah Kontemporer (Sebuah Studi Komunikasi). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bahri, Fathul. 2008. Meneliti Jalan Dakwah. Jakarta: AMZAH.

Biran, Misbach Yusa. 2006. Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Cangara, Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dennis, Fitryan. G. 2008. Bekerja Sebagai Sutradara. Jakarta: Erlangga.

Diantha, I Made Pasek. 2016. Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Prenada Media.

Effendy, Heru. 2002. Mari Membuat Film, Panduan Menjadi Produser. Jakarta: Yayasan Kofiden.

Farahdisa, Ayu. 2011. Pengemasan Pesan Moral Analisis Framing Film “Emak Ingin Naik Haji”. Skripsi. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press.

Hefni, Harjani. 2015. Komunikasi Islam. Jakarta: Prenadamedia Group.

Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: PT Grasindo.

H.M, Arifin. 2000. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Imanto, Teguh. 2007. Film Sebagai Proses Kreatif dalam Bahasa Gambar. Jurnal Komunikologi. Volume 4 (1): 22-34.

Lutters, Elizabeth. 2006. Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta: PT Grasindo.

Ma’arif, Bambang Saiful. 2010. Komunikasi Dakwah (Paradigma Untuk Aksi). Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Mamduh, Naufal. 2018. KPK Gelar Festival Film untuk Sampaikan Pesan Anti-Korupsi. Diakses 29 Juli 2019 dari: http://tirto.id//kpk-gelar-festival-film-untuk-sampaikan-pesan-anti-korupsi-cNat

Mubasyaroh. 2014. Film Sebagai Media Dakwah (Sebuah Tawaran Alternatif Media Dakwah Kontemporer). Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam. Volume 2 (2): 1-16.

Mudjiono, Yoyon. 2011. Kajian Semiotika dalam Film. Jurnal Imu Komunikasi. Volume 1 (1): 125-138.

Muhtadi, Asep Saeful dan Agus Ahmad Safei. 2003. Metode Penelitian Dakwah. Bandung: CV Pustaka Setia.

Munir, M. dan Wahyu Ilahi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana.

Munir, Samsul. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: AMZAH.

Muriah, Siti. 2000. Metodologi Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Nugroho, Widhi dan Titus Soepono Adji. 2017. Proses Kreatif Eddie Cahyono dalam Penciptaan Film Siti. 22 Juni 2019.

Nurjamilah, Cucu. 2013. Ilmu Dakwah. Pontianak: STAIN Pontianak Press.

Oktavianus, Handi. 2015. Penerimaan Penonton Terhadap Praktek Eksorsis di Dalam Film Conjuring. Jurnal E-Komunikasi. Volume 3 (2): 1-12.

Pimay, Awaludin. 2005. Paradigma Dakwah Humanis. Semarang: RaSAIL.

Pimay, Awaludin. 2006. Metodologi Dakwah. Semarang: RaSAIL.

Puteh, M. Jakfar. 2006. Dakwah di Era Globalisasi. Yogyakarta: AK Group Yogyakarta.

Ranydepe. 2018. Jangan Bersedih Ukhty. Jakarta: WahyuQolbu.

Raqith, Hamad Hasan. 2001. Meraih Sukses Perjuangan Da’i. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Set, Sonny dan Sita Sidharta. 2003. Menjadi Penulis Skenario Profesional. Jakarta: PT Grasindo.

Shihab, Quraish. 2002a. Tafsir Misbah. Jakarta: Lentera Hati.

_________. 2001b. Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan.

Supiandi, Haris. 2016. Dakwah Melalui Film (Analisis Semiotika Pesan Dakwah dalam Film “Sang Kiai” Karya Rako Prijanto). Skripsi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.

Tambara, Ardi. 2010. Karya Sinematografi (Proses Kreatif Pembuatan Film Pendek Berjudul “Ceris”). Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Trianton, Teguh. 2013. Film Sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Waseu, Ibnu. 2016. Teknik Penyampaian Pesan Dakwah dalam Film “Air Mata Ibuku”. Skripsi. Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Yaqin, Rizqi Taufikul. 2018. Pesan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Film “Satu Dalam Kita”. Skripsi. Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Yuyud. 2013. Teknik Penulisan Skenario Film. Diakses 9 Juli 2019 dari http://cingraphy.blogspot.com/2013/03/teknik-penulisan-skenario-film.html?m=1/.




DOI: https://doi.org/10.24260/jhjd.v13i2.1456

DOI (PDF): https://doi.org/10.24260/jhjd.v13i2.1456.g755

Article Metrics

Abstract view : 1793 times
PDF - 1302 times

Article Metrics

Abstract view : 1793 times
PDF - 1302 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Al-Hikmah by http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.